headerblog

Cara Berhijrah Untuk Pemula, Intip 6 Tips Dari Aku

8 komentar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Bismillah


Hai Bunda dan kakak-kakak semua, apa kabarnya hari ini nih? Semoga kita semua senantiasa dalam keadaan sehat ya. Aamiin Ya Rabbal Alaamiin.


Kira-kira di tulisan aku kali ini, kita akan membahas apa ya? Apa hayo?


Baiklah, kali ini InsyaAllah aku akan berbagi tips dan sharing tentang cara berhijrah untuk pemula. Ada pertanyaan ngga nih, mengapa aku memilih tema ini? Yups, karena Alhamdulillah Allah memberiku kesempatan untuk bisa menjalani proses hijrah dalam hidupku, jadi aku ingin berbagi dan sharing ya siapa tau bisa bermanfaat untuk semua yang baca tulisan ini :). Siapa yang sudah semangat untuk berhijrah nih?


MasyaAllah, Alhamdulillah sekali ya jika kita masih diberikan umur dan menjadi salah satu yang dipilih Allah menerima hidayahNya, sebab hidayah itu mahal harganya. Yuuk, bisa kita mulai ya, pasti banyak yang sudah tidak asing lagi dengan kata "hijrah", karena beberapa tahun terakhir ini Alhamdulillah kita dihadapkan dengan fenomena banyak artis berhijrah. Nah, dear sudah tau belum sebenarnya apa itu hijrah?


Tentang Cara Berhijrah untuk Pemula

 Pengertian Hijrah

Secara etimologi, hijrah adalah lawan dari kata washal (bersambung). Maksud hijrah di sini adalah berpisahnya seseorang entah berpisah dengan badan, dengan lisan, atau dengan hati.


Asal hijrah di sini bermakna meninggalkan, yaitu meninggalkan berbicara atau meninggalkan perbuatan. Tidak berbicara pada orang lain, itu bermakna hajr.


Sedangkan kalau membahas hijrah, ada dua maksud, yaitu :

  1. Hijrah hissi, yaitu berpindah tempat, yaitu berpindah dari negeri kafir ke negeri Islam atau berpindah dari negeri yang banyak fitnah ke negeri yang tidak banyak fitnah. Ini adalah hijrah yang disyari’atkan.

  2. Hijrah maknawi (dengan hati), yaitu berpindah dari maksiat dan segala apa yang Allah larang menuju ketaatan.


Nah, yang akan kita bahas disini adalah yang kedua ya dear, yaitu hijrah hati dimana berpindah dari maksiat menuju ketaatan. Duh, belum apa-apa, akunya udah mau netes aja air matanya nih, karena perjalanan hijrah itu nano nano rasanya, tapi MasyaAllah, nikmatnya mengalahkan semua sakitnya. 


Sebenarnya, mengapa kita berhijrah? Karena sejatinya, manusia itu membutuhkan Allah dalam setiap part kehidupannya, bagaimana tidak, sedang kita adalah makhluk yang diciptakan-Nya.


Fitrah manusia itu adalah membutuhkan sesuatu yang disembah, dan di dalam agama Islam, Allah adalah satu-satunya Dzat yang kita sembah. Coba kita menilik kembali, tujuan kita diciptakan, untuk apa kita diciptakan?

Allah Ta’ala berfirman,


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ


“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56)


Allah tidak menciptakan kita sia-sia dear, pasti ada suatu perintah yang mesti kita jalankan dan juga larangan yang mesti kita jauhi.

Allah Ta’ala berfirman,


أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ


“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al-Mu’minun: 115).


Nah, dari kedua ayat Al Qur'an diatas, sudah jelas bahwa kita ini diciptakan bukan untuk main-main, ada aturan, ada larangan, ada perintah yang Allah Turunkan, dan semua tertuang jelas pada Kitab Allah, yaitu Al Qur'an.


Dari tulisanku diatas, sudah ada yang deg-deg'an ngga nih atau sudah berkaca-kaca matanya? :). Dari pengalamanku, hati kita itu sebetulnya sudah bisa tersentuh hanya dengan membaca salah satu ayat saja dari Al Qur'an, hanya terkadang, rasa takut, rasa gengsi, dan sebagainya masih bisa mengalahkan rasa ingin kita untuk mengejar ketaatan.


But, ngga apa-apa koq dear, itu manusiawi, kita hanya butuh untuk selalu memohon pada-Nya agar hati kita dilembutkan untuk menerima nasehat kebaikan. 


Tips Berhijrah Pemula Ala Aku

Baiklah, aku akan lanjut ke tips-tips atau cara berhijrah untuk pemula. Apa aja nih tipsnya?

  1. Niatkan karena Allah

  2. Mencari Guru (kalau akhwat (perempuan) diusahakan mencari Ustadzah)

  3. Memperbanyak mendatangi Majelis Ilmu

  4. Berteman dengan orang-orang solih

  5. Menutup aurat

  6. Jangan menunda taubat

Nah, ada 6 tips yang aku bagi nih dear, boleh dong kita bahas satu per satu.


Niatkan karena Allah

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ


“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]


Nah dari hadits diatas, jelas disebutkan bahwa niatkan semua karena Allah, bukan untuk perkara yang lain, mengapa? Karena jika kita tujuannya bukan untuk Allah, melainkan untuk hal lain, tidak menutup kemungkinan, kita sudah hijrah namun tujuan kita bisa saja tidak terpenuhi, dan akhirnya kita bisa kecewa.


Namun, jika semua kita niatkan karena Allah, niscaya hampir tidak ada kekecewaan apapun meski di tengah perjalanan kita mendapati berbagai kemungkinan. Contohnya, ada si fulan naksir si A, nah karena ingin mendapatkan hati si A, maka si fulan ini berhijrah, namun ternyata, setelah si fulan berhijrah, si A sama sekali tidak merespon, akhirnya ada kekecewaan di hati si fulan. Nah, hati-hati ya dear, jangan sampai niat kita berhijrah itu bukan untuk selain Allah.


Mencari Guru

Ini juga penting dear, karena pastinya kita butuh bimbingan. Karena apa? mengingat ilmu Islam itu luas, khawatir kita akan salah memahami jika kita belajar sendiri tanpa dibimbing oleh yang sudah berkompeten, atau sudah paham ilmunya.


Nah mencari guru yang bagaimana ini? tentunya yang ajarannya adalah sesuai Al Qur'an dan Sunnah. Tips dari aku nih, pilihlah Guru yang menyampaikan kebenaran dengan tutur kata yang lembut, guru yang akhlaknya baik, yang tidak suka mendebat, tidak suka berkata kasar, tidak suka mencari kekurangan orang lain, dan yang jelas ajarannya sesuai tuntunan Rasulullah. 


Memperbanyak Mendatangi Majelis Ilmu

Mendatangi majelis ilmu ini menjadi seperti keharusan bagi para penuntut ilmu, karena ada Hadits yang menunjukkan bahwa seorang penuntut ilmu hendaknya mendatangi majelis-majelis ilmu. 


Seorang penuntut ilmu hendaklah ia mendatangi majelis yang diajarkan padanya ilmu-ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Berhijrah Mendatangi Majelis Ilmu



Oleh karena itulah Imam Malik mengatakan


العلم يُؤْتَى ولا يأتِي



“Ilmu itu hendaknya didatangi, bukan ilmu yang mendatangi kita.”

Hal ini karena yang membutuhkan ilmu itu kita.

Dari Shafwan bin Assal Al-Muradi Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: “Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang sedang berada di masjid dan beliau sedang bertelekan dengan memakai baju yang berwarna merah, lalu aku berkata: ‘Wahai Rasulullah, aku datang untuk menuntut ilmu. Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:


مرحباً بطالبِ العلمِ، إنَّ طالبَ العلمِ تَحُفُّه الملائكةُ وتظله بأجنحتِها، ثم يركبُ بعضُهم بعضاً حتى يبلغوا السماءَ الدنيا من محبتهم لما يطلُبُ

"Selamat datang penuntut ilmu, sesungguhnya penuntut ilmu itu dikelilingi oleh para malaikat dan dinaungi oleh mereka dengan sayap-sayapnya, dan para malaikat itu berada di atas satu sama lainnya hingga langit pertama karena mereka sangat mencintai apa yang ia cari (yaitu berupa ilmu Allah Subhanahu wa Ta’ala).” (HR. Imam Ahmad dan Ath-Thabrani)


MasyaAllah ya, bagaimana kita ngga semangat mendatangi Majelis ilmu jika para Malaikat saja mengelilingi.

Boleh berbagi cerita sedikit ya, jadi dulu awal aku berhijrah, rasanya tuh kaya maju mundur setiap mau mendatangi majelis ilmu, karena masih ada balita, kepikirannya ribet gitu. Tapi, salah seorang guruku mengatakan, "Bu, coba tepiskan kalimat nanti repot di kajian. Tapi ganti dengan kalimat, Nak ikut bunda kajian ya, sambil diberikan pemahaman dan dibacakan Al Fatihah, meminta pertolongan Allah". Seketika aku merasa, aku ini koq seperti sok tau, sok menebak-nebak kejadian yang belum terjadi, sedangkan anakku itu kan milik Allah, jika aku ingin mengajaknya, mengapa aku tidak meminta ijin dan meminta tolong sama Allah, bahkan yang bisa membolak-balikkan hati anakku kan Allah? Dari situ, aku mencoba untuk selalu mendatangi Majelis Ilmu, sampai memang pada akhirnya aku merasakan, aku sangat sangat membutuhkannya, ia seperti air yang bisa melepaskan dahagaku. Bagaimana tidak? Menurut aku, majelis ilmu itu menjadi tempat mengistirahatkan hati dan otak kita dari segala kepenatan dunia. Sebab, disana pembahasan ta lain tentang ilmu akhirat, lalu jika kita mendengarkan ilmu akhirat, masih adakah celah di hati kita untuk memikirkan dunia? Dan jawabannya adalah, hampir tidak ada :). Apa yang dirasakan? Ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan kawan-kawannya. Jadi, alangkah lebih baik jika kita sering mendatangi majelis ilmu untuk menata hati, bahkan ini ngga hanya berlaku untuk hijrah pemula saja. Karena, belajar itu tidak ada batasan usia, kejarlah ilmu dan selalulah haus akan ilmu, selalulah merasa butuh ilmu, maka dengan begitu, langkah kaki kita akan ringan mendatangi majelis ilmu.


Berteman Dengan Orang-orang Solih

Di part ini, jujur memang terkadang sedikit mengalami kesulitan, karena seringnya kita mendapat semacam pernyataan yang kurang enak dari pertemanan kita yang dahulu. Padahal, sebenarnya kita tidak berniat memutus silaturahim dengan mereka ya, hanya membatasi pergaulan yang kurang bermanfaat. Sebenarnya ini tidak berlaku untuk seseorang yang hijrah saja, karena bagi seorang istri/ ibu baru pun, hal yang demikian memang sudah harus kita hindari. Intinya adalah kita lebih prioritas kepada sesuatu yang membawa manfaat. Nah, ketika kita sudah sering mendatangi majelis ilmu, atau sudah mengikuti beberapa kelas belajar agama, InsyaAlloh kita pun akan dipertemukan dengan orang-orang yang tujuannya sama. Dari sini lah nanti kita akan menemukan ukhuwah baru yang InsyaAlloh akan sangat bermanfaat dalam membersamai proses hijrah kita.


Menutup Aurat

Sebenarnya menutup aurat ini adalah kewajiban bagi seluruh kaum muslim ya, tanpa terkecuali.

Ayat-ayat Al Qur'an tentang perintah menutup aurat :

Ayat pertama


يَٰٓـأَيـُّهَا ٱلنَّبِيُّ قـُل لـِّأَزۡوَٰجِكَ وَبَنـَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلۡـمُؤۡمِنِينَ يُدْنِينَ عَلـَيۡهـِنَّ مِن جَلَٰبـِيبـِهـِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنـَىٰٓ أَن يُعۡرَفۡنَ فـَلـَا يُؤذيۡنَ ۗ وَكـَانَ اللهُ غـَفـُورًا رَّحِيمًا (الأحزاب : ٥٩


Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita (keluarga) orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka (ke seluruh tubuh mereka) jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal (sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka) sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

QS. al-Ahzab ayat: 59


Ayat kedua

وَقـُل لـِّلۡمُؤۡمِنَٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ أَبۡصَٰرِهِنَّ وَيَحۡـفـَظۡنَ فـُرُوجَهُنَّ وَلـَا يُبۡـدِينَ زِينَتـَهُنَّ إِلـَّا مَا ظـَهَرَ مِنۡهَا ۖ وَلۡـيَضۡرِبۡنَ بـِخُمُرِهـِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهـِنَّ ۖ … (النور : 31)


Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) kepada wanita- wanita mukminah, Hendaklah mereka menahan pandangan mereka, dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan hiasan (pakaian, atau bagian tubuh) mereka kecuali yang (biasa) nampak darinya dan hendaklah mereka menutupkan kerudung mereka ke dada mereka (QS. an-Nur [24]: 31).


Nah, dari kedua ayat diatas, sudah jelas bahwa Allah Memberikan perintah kepada hamba-Nya untuk menutup aurat. Bagaimana pakaian terbaik seorang muslimah nih? Kalau dari QS al Ahzab :39, disitu jelas tertulis bahwa kita harus membedakan pakaian kita agar mudah dikenali, artinya tidak menyamakan pakaian perempuan dengan laki-laki. Berarti gimana dong dear? MasyaAllah, benar sekali, alangkah lebih baik jika kita tidak menggunakan celana, karena celana adalah cenderung menjadi pakaian laki-laki. Kemudian dari QS an Nur, tertulis menutupkan kerudung ke dada, nah jadi diusahakan kerudungnya menutup dada ya dear. Lalu, apa lagi? Cukup ini sajakah? Mari kita simak, hadits dibawah ini

Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiallahu‘anha, beliau berkata,


أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ


Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Daud 4140, dalam Al Irwa [6/203] Al Albani berkata: “hasan dengan keseluruhan jalannya”)


Menilik hadits diatas, seluruh tubuh wanita adalah aurat kecuali wajah dan kedua telapak tangan, jadi kaki juga termasuk aurat ya, so..jangan lupa pakai kaos kakinya juga ya dear :).

Jadi, kesimpulannya bagaimana pakaian muslimah sesuai dengan Al Qur'an? Yaitu menggunakan gamis (diusahakan yang tidak ketat/ membentuk lekuk tubuh), kerudung menutup dada, dan jangan lupa kaos kaki.

Ngomong-ngomong soal pakaian muslimah, aku ada cerita yang MasyaAlloh sekali tentang proses hijrah pakaianku. Jadi waktu awal aku tau, kalau standart yang sesuai adalah menggunakan gamis, aku lumayan kebingungan karna cuma punya 2 gamis, itupun diberi dari mantan bos waktu kerja dulu. Tapi, siapa sangka dan duga, kalau rejeki gamisku itu MasyaAllah, ada aja temen yang tetiba memberi gamis, sampai akhirnya Alhamdulillah sampai detik ini, kemana mana sudah bisa pakai gamis :). Beberapa teman ada yang bilang, nah kamu enak gamis ada yang ngasi, nah aku? Hehehe, jangan berkecil hati ya dear, selalu minta pertolongan Allah, sebab yang menggerakkan orang-orang yang donasi gamis kan Allah, jadi kalau kita minta dan yakin, pasti ada jalan koq, dan InsyaAlloh Allah mudahkan. Semangaaat ya dear....


Jangan menunda Taubat

Wah, MasyaAllah sudah masuk pembahasan terakhir nih. Jadi intinya, jangan lagi menunda-nunda taubat, karena berpikir bahwa masih ada hari esok. Are you sure we still have age for tomorrow? Karena kematian itu sebuah kepastian yang bisa kapan saja datang. 

By the way, dari beberapa curhatan temen yang memulai hijrah, biasanya mereka tuh udah ada keinginan, tapi terselip rasa takut, dsb. Takut? Iyaa, takut akan jadi tau banyak hal yang dilarang dalam agama, nanti bisa ngga nih menjauhinya, bisa ngga nih mematuhi perintah dan menjauhi larangan-Nya? Segala sesuatu tidak ada yang sempurna ya dear, sebagaimana kita sebagai manusia yang penuh dengan keterbatasan, jadi semua akan berproses, dan memang sampai kapanpun tidak ada batasan dalam belajar. Alangkah lebih baik pelan-pelan daripada tidak sama sekali ya.


Baiklah, kita sudah membahas satu per satu materi dari tulisanku kali ini. Sebelum kututup tulisanku ini,  ada beberapa hal yang perlu digaris bawahi ketika kita berhijrah 

  • jangan pernah beranggapan bahwa kita lebih baik dari orang lain, tapi berprinsiplah kita harus lebih baik dari kita yang kemarin

  • Jangan merasa sudah mendapatkan ilmu, lalu kita dengan mudah mendebat orang-orang yang belum sepaham dengan kita, bahkan hanya karena perkara khilafiyah

  • Jangan riya, sombong, dll karena kita sudah bisa melakukan amalan-amalan yang mungkin teman/ saudara belum melakukan

  • Tetap rendah hati dan menganggap diri ini fakir ilmu, sehingga kita akan selalu merasa haus akan ilmu

Baiklah dear, sekian coret-coretku kali ini, sedikit cerita dan berbagi tips cara berhijrah untuk pemula. Mohon maaf jika ada kekurangan, dan salah kata, karena sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Allah. Semoga ada manfaat yang bisa dipetik, dan sekali lagi, bukan bermaksud menggurui, namun hanya berbagi dan sharing, aku juga masih banyak kekurangan dan masih fakir ilmu :). 

Terimakasih yang sudah berkunjung, semoga Allah mudahkan dan kuatkan kita dalam perjalanan hijrah, dan semoga kita istiqomah di jalan-Nya. Aamiin.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Related Posts

8 komentar

  1. Masha Allah...jadi speechless baca tulisan mb etha...semoga keinginan hatiku untuk berhijrah segera Allah ijabah.. Ingin sekali menutup aurat yang sempurna sesuai kaidah muslimah..semoga Allah mudahkan.. jazakillaahu khoiro mb Etha...sangat menginspirasi....

    BalasHapus
  2. Aamiin Aamiin Ya Rabb, semoga Alloh Mudahkan ya mba. Wajazaakillahu khoiron, sama2 q jg masih harus banyak belajar mba😘

    BalasHapus
  3. Masyaallah ,jadi inget pertama Tama kali aku pake Khimar,lalu tak lama timbul keinginan pake gamis mudah memang jika tujuan kita karena Allah,namun kadang sebagai manusia biasa ada aja godaannya smoga kita selalu Istiqomah di jalannya amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin Aamiin mba. Alloh Maha Membolak balikkan hati, minta terus sama Alloh. Saling mendoakan yaa mba ❤️

      Hapus
  4. MaasyaaAllaah..Baarakallaahu fiiki

    BalasHapus
  5. Masya allah.. Mba Etha, perjalanan hijrahnya menginspirasi aku :')
    Memang nggak mudah ya mba, perlu niat yang kuat dan yakin sama Allah.. Pasti dimampukan.

    Aku juga dulu awal pake gamis cuma punya 1
    Tapi Allah maha baik, ngasih rezeki lewat Ayahku. Beliau yg beliin gamis untukku :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, terharuu mba🥺. Iyaa, semoga bisa istiqomah yaa mba. Aamiin ❤️

      Hapus

Posting Komentar