headerblog

Profil Oktavia Winarti

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Termasuk tulisan yang sangat spesial kali ini, karena aku akan mengulik profil salah satu teman yang belum lama kenal, tapi koq ngerasa udah kaya nemu saudara yang seserver, MasyaAllah…

Koq bisa? Belum lama kenal tapi udah merasa seperti menemukan saudara baru? Gimana ceritanya ya?

Jadi, pekan lalu kami se kelas #KBBBlogspedia itu mendapat tugas dari coach untuk berpasangan dan saling mewawancarai satu sama lain. Nah, Qadarullah, aku berpasangan sama ibu muda cantik satu ini.

Tentang Profil Oktavia Winarti


Mengenal lebih dekat dengan Mba Okta

Mba Okta nama panggilannya, nama panjangnya Oktavia Winarti. Ibu muda kelahiran Tangerang, 29 Oktober 1995 ini sangat sangat welcome untuk diwawancara. Bahkan kita saling tanya jawab dengan banyak pertanyaan yang sudah antri di kepala. 

Mba Okta ini memiliki satu orang putra yang usianya menginjak 2 tahun. Beliau memiliki hobi suka jalan, menulis, fotografi, dan sedang menekuni blog pribadi. 

Aktivitasnya sekarang sebagai ibu rumah tangga, Newbie Content Writer, ManPro kampung, Komunitas IP Semarang, member KLIP.

Beliau tinggal di Kabupaten Semarang, tepatnya di Desa Lerep, Ungaran Barat. 

Kesan pertama pas lihat mba Okta itu, cantik, kalem, suaranya pelan gitu, jadi aku sampe ngerasa kalau volume suaraku terlalu menggelegar. Nah, seketika langsung menyentil diri sendiri, dalam hati berkata, Etha, begini seharusnya wanita ya, ngomongnya yang lembut. Makasih ya mba Okta, aku dapet ilmu bahkan dari awal pertemuan kita :)


Ibu Muda yang Aktif Berkomunitas

Sebelum wawancara, aku sempet stalking IG mba Okta @Oktaoktii. Kebetulan kami satu grup di kelas belajar blog, memang saling bertukar sosial media. Nah, disana aku jadi tau beberapa kegiatan beliau, dan jadi tau juga kalau beliau bergabung di beberapa komunitas. Jujurly, jadi kepo tentang Ibu Profesional gegara stalking IGnya mba Okta.

Hebat ya? Tidak semua wanita suka berkomunitas, apalagi ibu-ibu yang udah ada anak, pasti merasa enggan karena bayangin ribet dan repotnya kalau mencari ilmu harus ajak si anak, apalagi yang usianya masih balita. But, tidak dengan mba Okta ini. Beliau memang getol mencari ilmu, terutama ilmu parenting, ilmu yang memang sangat dibutuhkan untuk seorang ibu. 

Tapi ternyata, setelah kami saling mewawancarai, mba Okta ini sudah ikut komunitas sejak masih belum berstatuskan istri, ngga tanggung-tanggung, nih ada beberapa pengalaman beliau selama berkomunitas.

  • KorMin Matrikulasi Batch 8
  • KorMin BunSay Batch 6
  • Mahasiswa Bunda Cekatan Batch 3
  • Sie sponsorship Event 17an Semarang
  • Sie sponsorship Event Kulwap Manajemen Sampah & Ecoenzyme
  • PIC live streaming kolaborasi KIP Ambassador x IP Semarang
  • KIP Ambassador 2021
  • ManHumas Kampung Komunitas IP Semarang

Bahkan ngga nyangka, jodoh pun dipertemukan di komunitas juga lho. MasyaAllah, ngga jauh-jauh…

Nah, karena sang suami pun orang yang suka berkomunitas, dan paham betul kalau istrinya itu bukan tipe orang yang bisa anteng di rumah dengan setumpuk kegiatan rumah, bisa mati gaya katanya, butuh self healing ya mba? :D

Sebab itulah, mba Okta ini meminta ijin kepada suami untuk tetap bisa berkomunitas, dan suami mengijinkan. MasyaAllah, enak kalau kegiatan istri itu atas ridho dari suami :).

Bahkan, ketika mba Okta ini sudah memiliki momongan, beliau tetap konsisten pada kegiatan berkomunitas itu sendiri, hanya saja lebih merujuk kepada hal-hal yang berbau parenting. 

U know why? Sebab, beliau ini tidak mau menjadi ibu yang hanya sekedar ibu. Ia ingin menjadi ibu yang pandai, yang melakukan semua kewajibannya dengan bahagia.

Ini nih, yang bikin aku tergelitik. Nanti kita bahas ya. Sekarang aku akan bahas beberapa komunitas yang diikuti mba Okta.


Komunitas yang Diikuti


  • Komunitas Asa Edu

Komunitas Asa Edu adalah sebuah proyek sosial yang berkonsentrasi pada pengembangan pendidikan anak-anak di wilayah pesisir, khususnya di daerah Tambak Lorok, Semarang. 

Sebagai sebuah proyek sosial bagi masyarakat pesisir, Asa Edu memiliki beberapa program yang sudah dan akan direalisasikan, yaitu : Asa Edu Mengajar, Perpustakaan Pesisir dan sosialisasi serta pembinaan bagi para istri nelayan. 

Dua dari tiga program tersebut sudah terealisasikan, dari mulai Asa Edu mengajar yang sudah berlangsung beberapa kali dan pengadaan perpustakaan pesisir yang bekerjasama dengan beberapa instansi swasta. 

MasyaAllah, luar biasa ya. Mau tau lebih lanjut tentang Komunitas Asa Edu ini bisa langsung kunjungi asaeduproject.blogspot.com.


  • Komunitas Ibu Profesional Semarang

KIP adalah komunitas para Ibu dan calon ibu yang ingin meningkatkan kualitas diri sebagai seorang perempuan, seorang istri dan seorang ibu. 

Di Ibu profesional sendiri ada komponen namanya institut, di institut itu, beliau belajar bagaimana menjadi ibu, istri, dan perempuan yang bangga dengan perannya.

Terdapat 4 tingkatan : bunda sayang, bunda cekatan, bunda produktif, dan bunda shalihah

Di sini lah, beliau belajar cara berpikir tentang menjalani peran menjadi ibu, istri, sekaligus perempuan yang berdaya terbentuk. Karena, biasanya dengan menjalani peran sebagai ibu saja, atau istri saja, itu sudah cukup bagi seorang perempuan. 

Tapi kenyataannya, beliau juga butuh ruang aktualisasi supaya energi dan hasratnya bisa tersalurkan dengan baik. Efeknya adalah ketika beliau bahagia, keluarga terutama suami dan anak juga kecipratan bahagia.


Kata mba Okta, " Aku masih belajar untuk mencari bahagiaku mba, dengan terus mengasah kemampuan dan minatku pada bidang kepenulisan, mengasah keberperananku dengan berkomunitas, mempelajari Islam, berbagi insight atau hikmah melalui media sosial (juga sebagai ladang dakwah), aku bahagia menjalani itu semua. Namun masih ada PR untuk manajemen bahagia-nya. Karena masih sering lupa diri kalau udah seneng sama itu semua, keluarga dapet apa?hehe.

Berbicara tentang perempuan dengan multiperan itu perlu diimbangi juga dengan makna kehadirannya dalam keluarga. Posisi kita sebagai manajer rumah tangga, manajer keuangan keluarga, manajer kesehatan keluarga, manajer gizi keluarga, itu semua ada artinya kok dalam sebuah keluarga. Tapi apakah kita mau melihat pekerjaan itu sebagai ladang kebahagiaan untuk kita? apakah kita masih menjadikan itu sebagai ‘beban dan rutinitas’ tanpa melihat esensi dibaliknya?

Saya terinspirasi dari sosok Ibu Septi (Founder Ibu Profesional) yang laku kehidupannya berhasil membuat perempuan Indonesia (ibu-ibu pada khususnya) menjadi bangga menjalani perannya sebagai ibu rumah tangga. Melalui komponen institut ibu profesional, beliau meracik kurikulum yang membuat setiap ibu mengerti bagaimana menjalankan perannya sebagai pendidik anak, manajer rumah tangga, menghasilkan karya yang produktif, serta menjadi seorang inovator sosial.

Saya senang berada di lingkungan orang-orang yang suka belajar. Di tempat ini, saya juga dilatih untuk mengambil peran, berdaya lewat kegiatan komunitas. Meskipun sekarang kegiatannya kebanyakan online, Saya tetap senang karena bisa bertatap muka lewat layar. Semoga pandemi segera berakhir, sehingga bisa melakukan kegiatan offline lagi. "


MasyaAllah, semangatnya mba Okta untuk menjadi ibu yang baik ini patut diacungi jempol, dan patut ditiru.

Pada akhirnya memang berada di circle seperti apa itu sangat mempengaruhi pola pikir bahkan sikap kita. 

Oleh sebab itu, carilah circle yang baik dalam pertemanan kita, sebab pasti ia akan membawa dampak yang baik untuk kita, seperti halnya circle yang negative, sekuat apapun kita menahan untuk tidak terdampak, jika masih berkecimpung di dalamnya,lama kelamaan pasti akan terdampak pula.

Untuk temen-temen yang mau tau lebih jauh dan komplit tentang Ibu Profesional bisa kunjungi link www.ibuprofesional.com


  • KBB Blogspedia

Nah, yang ini komunitasnya sekelas sama aku. MasyaAllah, sangat bersyukur dipertemukan dengan coach dan teman-teman yang luar biasa disini. Ibu-ibu yang tidak pesimis, ibu-ibu yang memiliki daya juang dan semangat yang tinggi. 

Menulis memang menjadi salah satu kegemaran mba Okta sedari dulu. Bahkan, beliau sudah memiliki blog sejak kelas 2 SMA, namun karena satu dan lain alasan, nganggur deh blognya. Akhirnya, beliau memulai kembali dengan mengikuti kelas Blogspedia coaching by mba Maritaningtyas.com. 

Menurut mba Okta sendiri, menulis itu media merefleksikan diri, tempat menampung isi kepala, menebar manfaat untuk sekitar, serta menciptakan karya dan legacy. 

Kalau mau tau lebih komplit dan detailnya, cuuus kepoin oktaviawinarti.com

Kalau penasaran sama ngeBlog, bisa kunjungi IG @Blogspedia / Blogspedia.my.id.

Senang sekali dapat tugas kali ini, karena mau ngga mau kita jadi saling mengenal lebih dalam satu sama lain. Bonusnya ya dapat ilmu, ya nambah saudara kan?

Selalu ada pelajaran yang dapat kita petik dari saling berbagi cerita. Apalagi jika kita menemukan tempat bercerita yang nyaman, dapat feed back yang baik, MasyaAllah, itu bonus luar biasa.


Baik dear, itu tadi diatas sedikit ceritaku tentang profil mba Oktavia Winarti. Aku bersyukur untuk tugas kali ini, karena MasyaAllah, mendapat ilmu banyak dari ibu muda cantik ini. Especially, ilmu tentang menjadi ibu yang bahagia dengan perannya.

Aku sangat menyadari, kebanyakan, menjalankan peran sebagai ibu itu seperti hanya kewajiban, keharusan, dan rutinitas biasa, yang pada akhirnya, ketika ada sedikit saja ujian dari luar datang, langsung deh berasa capeknya, berasa jadi beban berat, dan akhirnya yang di rumah jadi sasaran.

Sayang banget memang, jika kita tidak haus akan ilmu parenting. Karena efek terbesar selalu ke anak, dan tidak menutup kemungkinan, akhirnya juga ke "hubungan komunikasi dengan suami". 

MasyaAllah, dari sosok mba Okta inilah, aku banyak belajar untuk bisa memaknai posisiku sebagai istri dan ibu. Belajar menjadi ibu yang bahagia menjalani perannya, sehingga kebahagiaan itu juga akan menular ke seisi rumah.


Jazaakillah khoir mba Okta untuk sesi wawancara campur curhatnya ya :)

Akhirnya tulisan tentang profil mba Okta terealisasi di salah satu artikel blogku, mygalerytha.com, berkat kerjasama yang indah dari mba Okta.

Mohon maaf jika ada salah kata ya mba, semoga kita saling menyemangati dan mendoakan dalam kebaikan.


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Related Posts

Posting Komentar