headerblog

Kehamilan Dengan Plasenta Previa

9 komentar


Ini Tentang Kehamilan dengan Plasenta Previa


Mau sedikit sharing nih untuk Bunda atau calon Bunda tentang kehamilan, especially kehamilan dengan plasenta previa. 

Alhamdulillah Allah memberikanku kepercayaan untuk mengalami kehamilan dengan plasenta previa ini pada kehamilan ke 3 ku.

Lumayan kaget, deg-deg'an sekaligus khawatir karena 2 kehamilan sebelumnya termasuk kehamilan yang aman-aman aja. Bahkan Alhamdulilah atas ijin Allah, keduanya lahir normal sesuai HPL. Walaupun yang pertama ngga ada tanda-tanda mau lahiran, dan bisa dibilang proses pembukaannya luwaaama. Dari jam 5 sore baru lahir besoknya kurleb jam setengah 8 pagi. 

Sedangkan yang kedua, mengalami tanda-tanda kelahiran dan prosesnya bisa dibilang cuwepeet. Sakit jam 9 malam Alhamdulillah jam 12.05 malam lahir. Duh, kq jd terharu ya ngomongin soal lahiran, hehehe.

Baiklah, kemudian Alhamdulillah Allah memberikan kesempatan pada ibu muda ini (ehem, menolak tua :'D) untuk merasakan kehamilan ke 3. 

Seperti pada kehamilan-kehamilan sebelumya, aku mengalami mual, pusing, lemes, ya seperti layaknya ibu hamil pada trimester pertama.

Namun, ada yang mengagetkanku ketika tiba-tiba di pagi hari saat akan melaksanakan sholat subuh, muncul bercak darah seperti haid pada usia menuju 5 bulan. Lho, ada apa ini? Karena belum pernah mengalami, jadi aku lumayan syok waktu itu. 

Akhirnya, malam harinya aku memutuskan untuk memeriksakan kandungan ke salah satu Dokter Kandungan. Btw, aku naik motor dari rumah menuju Dokter tersebut sendiri lho, nekat ya? Haha, enggak nekat, tapi keadaan :p

Karena suamiku kala itu mencari nafkah pada malam hari, buka angkringan dan doi ngga bisa anterin aku karna ngga ada yang gantiin posisinya.

Lanjut, dari sana lah aku akhirnya tau kalau aku mengalami kehamilan dengan plasenta previa. Apakah itu?


Apa itu Plasenta Previa?


Plasenta previa adalah kehamilan dengan posisi plasenta yang berada di bagian bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. 

Kehamilan Plasenta previa


Plasenta sendiri adalah organ yang terbentuk di rahim pada masa kehamilan. Organ ini berfungsi untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu kepada janin, serta membuang limbah dari janin.

Normalnya, plasenta memang berada di bagian bawah rahim pada awal masa kehamilan. Namun, seiring pertambahan usia kehamilan, plasenta akan bergerak ke atas, yang pada akhirnya akan berposisi di bagian atas rahim.

Namun, kehamilan dengan plasenta previa ini, posisi plasenta tidak bergerak keatas hingga menuju hari kelahiran. Maka, ia bisa menutup jalan lahir, dan kemungkinan terbesar adalah melahirkan melalui operasi sesar.

Selain menutupi jalan lahir, plasenta previa juga dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan.

Lumayan serem ya? Iya koq, aku merasakan kekhawatiran yang lebih ketika kehamilan spesial ini.


Apa Ciri-Ciri Plasenta Previa?


  • Mengeluarkan Darah pada Jalan Lahir


Gejala awal plasenta previa adalah keluarnya darah bisa berupa flek atau darah segar dari jalan lahir. Biasanya dialami pada trimester ketiga. Namun, ini tidak bisa dipastikan ya, karena aku mengalaminya pada trimester kedua, dan bahkan ada juga yang mengalami di trimester pertama.


  • Terdapat Rasa Nyeri Perut


Ada rasa nyeri seperti kontraksi ringan ketika mengeluarkan darah tersebut. Ini juga tidak bisa dipastikan terjadi sama pada setiap orang. Karena beberapa ada yang tidak mengalami nyeri perut ketika mengeluarkan darah. 


Jenis Plasenta Previa


Ada 3 jenis plasenta previa: 


  • Plasenta previa komplit : saat plasenta menutupi jalan lahir
  • Plasenta previa parsial : sebagian serviks tertutup oleh plasenta
  • Plasenta previa marginal : ujung plasenta terdapat pada pinggir serviks/sedikit mengenai serviks


Kehamilan dengan Plasenta Previa, Apa Saja yang Diperbolehkan dan Dilarang


Menurut pengalamanku, ada beberapa hal yang diperbolehkan dan dilarang ketika kita mengalami kehamilan plasenta previa. 

Tapi, ini tidak bisa diterapkan oleh semua ya, sebab dokter akan melihat dari gejala, serta jenis plasenta previa tersebut.


Tindakan yang Disarankan


Bedrest

Dokter akan meminta kita untuk istirahat total, benar-benar total, bahkan hanya boleh turun dari bed hanya untuk buang air kecil/ besar. Sebenarnya kalau ada pispot pun, dokter akan meminta kita untuk tidak turun sama sekali dari bed. 


Jangan Abaikan Gejala/ Membawa ke Layanan Kesehatan

Jangan menganggap enteng/ remeh ketika terjadi pendarahan pada kehamilan. Karena kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi, so jangan menduga-duga ya. Jadi ketika timbul gejala, sebaiknya segera membawa ke layanan kesehatan terdekat. 


Melakukan Gerakan Seperti Sujud

Gerakan sujud ini adalah hal wajar untuk ibu hamil terutama di usia kehamilan trimester ke 3. Entah mengalami plasenta previa/ tidak tapi gerakan sujud ini sangat bagus untuk berikhtiar memposisikan kepala bayi ke jalan lahir. 

Pengalamanku kemarin, aku diminta berikhtiar melakukan gerakan sujud agar plasenta mau ikut bergerak keatas.


Tindakan yang Dilarang


Melakukan Pekerjaan Berat

Kehamilan dengan plasenta previa ini memang harus ekstra hati-hati ya dear. Mengingat letak plasenta ada di bawah jadi setiap kita kelelahan khawatir terjadi pendarahan. 

Ini perlu digarisbawahi karena nyata adanya kelelahan sedikit akan menyebabkan pendarahan.

Jadi waktu itu, aku lumayan ngga betah untuk bedrest, ya gimana ya, namanya tinggal sendiri dengan 2 orang anak, mana betah cuma tidur-tiduran aja di kasur. Ngeyel'lah aku, mulai dari nyapu, terus merembet ke angkat ember kecil isi pakaian yang mau dijemur. Subhanallah, ternyata beneran langsung perut nyeri seperti kontraksi ringan dan darah keluar dari jalan lahir.


Berhubungan Suami Istri

Kondisi ini mungkin bisa dikonsultasikan dengan Dokter terlebih dahulu. Karena mungkin bisa berbeda setiap kondisi Ibu hamil dengan kehamilan plasenta previa. Kalau pengalamanku kemarin, ya memang tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu, karena dikhawatirkan akan terjadi pendarahan pada jalan lahir. Tahaaan ya Buibu, bisikin si bapak, mari bersabaaar, hihihi.


Minum Obat Sembarangan

Wah, ini sih bahaya banget ya karena kan kita ngga ahli di bidangnya. Jadi, alangkah lebih baik adalah konsultasi ke ahlinya, dan berikhtiar sesuai saran dari ahlinya. 


Nah itu tadi, apa saja yang disarankan dan dilarang selama kehamilan dengan plasenta previa. 

Tapi aku ada cerita sedikit ni…

Jadi setiap kontrol, aku diminta untuk berikhtiar posisi sujud, dan selalu diwanti-wanti untuk banyak bedrest

Jujurly, kala itu aku ngga mengindahkan saran dokter untuk bedrest total, alias nguweyeeel. Dasaran terbiasa aktif kemana-mana, aku ngga betah banget untuk bedrest total plus merasa kepingin bantuin jualan suami, kadang juga masih masakin untuk jualan. Jadi aku masih riwa riwi naik motor sambil bawa 2 bocah. Pliis, ini sangat tidak patut ditiru. Teruus, ngga kenapa-kenapa kah?

Hmmm, kenapa-kenapa sih, karena pas aku kecapekan, selalu nyeri perut seperti kontraksi ringan dan ngeflek. 

Oh iya, plasenta previa ini lebih disarankan untuk memeriksakan kandungan ke dokter kandungan ya, karena harus di USG rutin untuk mengecek letak plasenta. 

Ikhtiar yang terus disarankan oleh dokter adalah selain gerakan sujud, ya minta sama Allah semoga plasenta bisa menggeser jika ingin melahirkan secara normal, walaupun bisa dibilang ini kemungkinan kecil.

Karena saking takutnya aku akan bayang-bayang melahirkan secara sesar, aku benar-benar memaksimalkan ikhtiarku untuk sering melakukan gerakan sujud dan ikhtiar langit tentunya. 

Sholat tahajud kala itu hampir ta pernah terlewat, aku minta sama Allah, supaya aku bisa melahirkan normal. 

Gimana ngga serem ya, tiap cari tau tentang plasenta previa, pikiran tu jadi kemana-mana, takut pendarahan lah, takut kalau sesar nanti habis lahiran ngga bisa urus anak-anak karena tinggal sendiri. 1 lagi, biaya operasi sesar bu….kami ngga pakai BPJS kala itu.

Apalagi pas melewati usia 27 pekan, yang katanya kalau udah lewat pekan itu, biasanya plasenta sudah menetap, ngga bisa gerak lagi. Jadi kemungkinan untuk naik keatas bisa dibilang ngga mungkin. 

Hmmm, udah pasti sesar nih, pas itu udah gitu mikirnya.

Sampai akhirnya memasuki usia 30 pekan. Masih ingat, awal Maret tahun 2017. HPL calon buah hatiku jatuh pada tanggal 30 Maret. Artinya, ya masuk masa-masa menunggu kelahiran. Kontrol awal bulan Maret, posisi plasenta masih bertahan di bawah, baiklah…

Dua pekan kemudian kontrol, plasenta masih di posisi yang sama. Masuk ke pemeriksaan 1 pekan sekali, dan masih tetap kekeh si plasenta ngga mau nggeser. Tanya ke Bu Dokter, "Jadi, kemungkinan sesar ya, Dok?", jawab bu Dok, "ya kalau pintu ditutup terpaksa harus lewat jendela ya..ngga papa, yang penting ibu & bayi selamat."

Huuuh, baiklah….

Hari Rabu, tanggal 22 Maret 2017, kontrol ke sekian kalinya, sudah hari-hari menuju HPL. Sebenernya udah lumayan ngga berharap lagi sih, pasrahlah aku.. :)

Tapi ternyata, jika Allah berkehendak tu, apapun yang ngga mungkin bisa jadi mungkin. Betapa kagetnya, pas bu Dok tanya, "HPL kapan ya, pekan ini bukan?"

"InsyaAllah tanggal 30 Dok, gimana Dok, berarti kalau ada kontraksi saya langsung menuju RS ya?" ucapku seperti memang ngga ada harapan bisa melahirkan normal.

Daaan MasyaAllah, bu Dokter bilang, "Alhamdulillah, MasyaAllah ini plasenta menggeser sedikit ke bagian kanan, jadi InsyaAllah masih bisa normal." 

Betapa bersyukurnya aku ya Allah… 

Betapa besar kuasa Allah, dan aku benar-benar merasakan dahsyatnya doa di kala tahajud, seperti yang Allah janjikan. Bangunlah dan berdoa di sepertiga malam karena doa itu ibarat panah yang melesat tepat sasaran. Allahuakbar, akhirnya tepat 2 hari setelah kontrol, aku merasakan kontraksi dan terdapat tanda-tanda melahirkan

Tanggal 24 Maret 2017, lahir putra ketiga kami secara normal dengan berat 3,4kg.

Prosesnya? MasyaAllah nikmat ya, karena setiap kontraksi yang keluar adalah darah, tapi Alhamdulillah Allah Mudahkan.


Begitulah para bunda dan sahabat mygalerytha.com, sedikit berbagi pengalaman kehamilan dengan plasenta previa. 

Semoga yang sedang menjalani kehamilan, senantiasa diberikan kesehatan untuk ibu dan debaynya. Yang belum dikaruniai momongan, diberikan kesabaran dan Allah Kabulkan doanya. Aamiin.


Semoga bermanfaat, terimakasih jika berkenan meninggalkan komentar positifnya.. 





Related Posts

9 komentar

  1. terima kasih sharing pengalamannya, mba.. aku sering dengar istilah ini tapi baru tahu detilnya setelah membaca tulisan ini..

    BalasHapus
  2. Duh deg-degan bacanya kehamilan dengan plasenta Previa ini memang beresiko ya dan harus dipantau terus kondisi bumil.. Alhamdulillah dedek lahir sehat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mba, butuh perhatian lebih Previa ini. Alhamdulillah 🥰

      Hapus
  3. Subhanallah perjuangannya Mbaak. Alhamdulillaah semuanya terlalui dengan baik, ya. Memang jika Allah berkehendak, nggak ada yang nggak mungkin. Thanks for sharing.

    BalasHapus
  4. Ikut terharu membaca kisah kehamilan dengan placenta previa ini. Jika Allah berkehendak, tak ada yang tak mungkin ya mba. Kita harus keukeuh memohonkan harapan dan minta pertolongan Beliau.

    BalasHapus
  5. Bikin deg-degan ya kalo ngalami kehamilan dengan plasenta previa, adikku juga gitu dulu. Kami pun ikutan memantau, dia enggak boleh kecapekan takutnya ntar keluar darah. Alhamdulillah seperti Etha, akhirnya ada keajaiban plasenta bergeser dan bisa lahiran normal

    BalasHapus
  6. MasyaAllah... 😍😍 Terharu baca kisah hamil dan melahirkan dalam kondisi plasenta previa.
    Tahun kmrn saya hamil anak ke3, dokter bilang plasenta previa padahal ngga ada tanda2 seperti flek . Syok dan khawatir banget. Alhamdulillah pas periksa lagi ternyata udah geser

    BalasHapus
  7. Walau belum ada rencana hamil, tapi baca artikelnya mbak Etha terharu banget, perjuanganmu mbak gigih sekali. Alhamdulillah, bayinya lahir dengan sehat.

    BalasHapus

Posting Komentar