headerblog

5 Tips Jitu Lepas Hutang Riba

2 komentar
Tips Jitu Lepas Hutang Riba


Hutang riba adalah hutang yang sudah dimaklumi di jaman ini. Bagaimana tidak? Bukan hanya menyangkut soal banyaknya kebutuhan saja, namun juga tentang banyaknya tawaran yang bersliweran di gawai kita. Ya via sms, ya iklan pas buka sosmed dan masih banyak lagi….

Bahkan sekarang banyak sekali aplikasi pinjaman online yang menawarkan pencairan dana dengan iming-iming syarat mudah dan cepat.

Woow, menarik bukan? Sepertinya menarik ya dear, namun, benarkah ini menarik atau menjerumuskan? 

Coba kembali menelisik sekian banyaknya berita kriminal yang berawal dari urusan hutang piutang. Bahkan, baru-baru ini tersiar kabar tentang seorang ibu rumah tangga yang gantung diri usai memberikan racun pada ke dua anaknya karena depresi terlilih hutang.

Tentang Tips Lepas Hutang Riba

Subhanallah….masih layakkah kebiasaan buruk ini diteruskan? Dibiasakan? Dianggap lumrah&wajar?

Mari kita sharing…


Apa itu Hutang Riba


Oleh Syaikh ‘Isa bin Ibrahim ad-Duwaisy, 

Dalam kamus Lisaanul ‘Arab, kata riba diambil dari kata رَبَا. Jika seseorang berkata رَبَا الشَّيْئُ يَرْبُوْ رَبْوًا وَرَبًا artinya sesuatu itu bertambah dan tumbuh. Jika orang menyatakan أَرْبَيـْتُهُ artinya aku telah menambahnya dan menumbuhkannya.

Adapun definisi riba menurut istilah fuqaha’ (ahli fiqih) ialah memberi tambahan pada hal-hal yang khusus.

Dalam kitab Mughnil Muhtaaj disebutkan bahwa riba adalah akad pertukaran barang tertentu dengan tidak diketahui (bahwa kedua barang yang ditukar) itu sama dalam pandangan syari’at, baik dilakukan saat akad ataupun dengan menangguhkan (mengakhirkan) dua barang yang ditukarkan atau salah satunya.

Riba hukumnya haram baik dalam al-Qur'an, as-Sunnah maupun ijma’.

Beberapa ayat Al Qur'an yang jelas membahas tentang riba adalah sebegai berikut :

Al-Baqarah/2: 278

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.” 


Al-Baqarah/2: 275

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.


Ali Imron/3: 130

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوا الرِّبٰوٓا اَضْعَافًا مُّضٰعَفَةً ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.


Dari ke 3 potongan ayat Al Qur'an tersebut diatas, sudah sangat jelas bahwa Allah mengharamkan riba. Maka, kita sebagai hambaNya, sudah sepatutnya taat kepadaNya, salah satunya dengan meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah.


Terjerumus Hutang Riba


Salah satu alasan menulis ini adalah berbagi pengalaman bagaimana diri ini terseok-seok untuk bisa lepas dari yang namanya hutang riba. Bukan hanya lepas saja, tapi harus sampai pada tahap tidak tertarik lagi. Nah, ini yang memang ngga mudah ya dear… 

Flashback sekian tahun yang lalu, dimana aku dan suami yang awalnya hanya punya hutang cicilan motor, beralih menjadi punya hutang puluhan juta yang berawal dari nominal yang bisa dibilang jauh dari total akhir hutang.

Berawal dari meminjam koperasi dengan niatan membantu melunasi hutang (bukan hutang pribadi), yang bunganya 20% setiap bulan. Wooow, bisa dibayangkan ya betapa mencekiknya bunga itu.

Nah, ternyata aku mendapat berbagai kendala dalam melunasinya, kemudian ditawari lagi lubang hutangan lain yang lebih terkesan memudahkan, once again...hanya terkesan memudahkan ya, kenyataannya?? 

Tips Jitu Lepas Hutang Riba

Lubang hutangan baru dengan janji-janji manis di awal ternyata masih terasa menggiurkan untukku. Akhirnya, dengan mudah aku mengiyakan tawaran tersebut dengan dalih mengambil hutang besar dan menutup beberapa lubang hutang kecil supaya sisa hutang hanya pada satu titik saja. Ini anggapan eike ya dear, ternyata kalau jalannya ngga diridhoi Allah, ya bakalan ada aja masalahnya….

Singkat cerita, hutang besar yang digadang-gadang menjadi jalan menutup hutang-hutang kecil pun ta terealisasi sesuai ekpektasi. Alhasil, justru menambah lubang hutang baru, dan lagi-lagi mencari cari galian lubang untuk hutang baru. So tired lah pokoknya…..

Hmm, membayangkan saja rasanya ta sanggup, apalagi dulu pas mengalaminya ya…. Huhuhu...

Yang jelas, galau everyday, eh everytime ding, susah tidur, cemas, bingung, nano nano banget deh rasanya.

Namun, apakah rasa yang nano-nano tersebut mampu menghentikan langkah ini untuk say no or stop to riba? No no no….

Aku masih belum kapok, dan masih memikirkan cara lain untuk menutup hutang dengan cara yang salah lagi. Mencari hutangan dengan bunga yang lebih rendah namun jangka waktu cicilan lebih singkat kembali menjadi alasan untuk mengiyakan pendapatku sendiri.

Hasilnya? Pasti tidak sesuai ekspektasi. Kejadian demi kejadian yang menjurus pada bertambahnya jumlah hutang seakan menjadi sentilan untukku dan suami. 

Teringat pesan para Ustadz yang pernah kami datangi kajiannya, berucap...

Kalau masih belum merasa jijik dengan riba, ya kemungkinan tergoda masih ada. Maka, tumbuhkan rasa jijik seperti kita jijik terhadap sampah/ sejenisnya, yang membuat diri ini tidak sudi lagi menyentuh atau berhubungan dengannya. 

Satu petuah lagi

Jangan berharap kepada manusia yang kamu datangi untuk mendapatkan bantuannya. Sebab, satu-satunya yang dapat menolong hanya Allah. Maka, bertakwalah saja kepada Allah, dan sandarkan harapanmu hanya kepadaNya.


Begitulah kira-kira 2 nasehat yang mengena di hati ini, selain sudah membengkaknya jumlah hutang karena prinsip gali lubang tutup lubang tersebut, yang cukup membuat kewalahan dan bisa dibilang hampir stres. Sampai pada akhirnya dapat menghentikan laju keinginan hati untuk berhubungan dengan yang namanya hutang riba.


5 Tips Jitu Lepas Hutang Riba


Alhamdulillah sampai juga pada inti dari tulisan ini, yaitu bagaimana menguatkan hati untuk tidak lagi tertarik dengan hutang riba. Sebab, menutup hutang riba bukan berarti dapat menghentikan keinginan kembali berhutang, namun ketika di dalam hati kita sudah tumbuh rasa tidak tertarik, maka InsyaAllah itu menjadi jalan awal untuk menutup hati untuk dia, eh untuk si hutang riba…


Bertaubat dan Mendekat Kepada Allah

Jalan pertama memang kembali kepada Allah. Sebelum melakukan beberapa langkah, hendaknya hati ini kita letakkan sepenuhnya kepada Sang Pemilik Hati. Bagaimana kita bisa bertindak, berikhtiar, dan melakukan semuanya tanpa adanya bantuan dari Allah? 

Manusia sering merasa sok pintar dan sok tau, sehingga seringkali meyakini bahwa apa-apa yang terjadi itu atas kekuatan diri. Padahal, untuk sekedar menggerakkan bola mata saja, atas ijin dan kehendak Allah. Maka sudah sepatutnya, kita ini merasa kecil dan sangat membutuhkan Allah. 

Jadi, muhasabah, bertaubat dan memperbaiki kualitas iman adalah cara awal memperbaiki semuanya.


Meyakini Hutang Riba adalah Dosa

Seperti yang sudah tersampaikan diatas, bahwa Allah mengharamkan riba dan menyuburkan sedekah. Semuanya sudah jelas tertuang dalam Al Qur'an, kitabnya seorang Muslim. Bukankah sebagai seorang muslim kita sudah layak mencintainya? Jika kita cinta, biasanya kita akan berusaha memenuhi semua keinginannya bukan? Begitu pula dengan kecintaan seorang muslim pada Al Qur'an, maka sudah sepatutnya apa yang Al Qur'an sampaikan, kita patuhi. 


Berkumpul/ Bersosialisasi dengan Komunitas Anti Riba

Saat ini banyak sekali komunitas anti riba yang mudah sekali kita akses. Salah satunya melalui sosial media seperti Facebook, Instagram, Telegram, maupun grup Whatssap. 

Dengan mengikuti/ bergabung, InsyaAllah dapat menguatkan hati untuk tidak lagi tertarik mengambil hutang riba. Biasanya, dengan membaca, mendengar ataupun melihat kisah & perjuangan serta motivasi dari para peserta lain yang juga mengalami masalah yang sama, kita mendapat pencerahan dan semangat saling menguatkan. 


Menekan Keinginan dan Hawa Nafsu

Nah, part ini nih yang memang butuh ekstra melapangkan dada. Sebab, manusia itu memang tidak mudah dalam menekan dan menahan hawa nafsu, apalagi tentang dunia, yang sifatnya menggiurkan dan melenakan. Namun, justru penyebab awal hutang biasanya adalah karena tidak mampunya kita melawan hawa nafsu duniawi. Misal nih, pingin banget punya motor, difasilitasi kredit, duh tergiur banget, apalagi jika kita berprinsip, kalau ngga kredit, kapan punyanya? Nah nah nah, terus kalau ngga punya kenapa? 

Masih soal motor, belum lagi mobil, rumah, bahkan hp sekalipun bisa membuka peluang kredit secara riba. Segala bentuk kredit yang nilainya kecil hingga besar, dengan mudah ditawarkan dan ta ayal membuat diri ini tergiur…

Inilah tantangan berat hidup di jaman now yang merasa bahwa tidak punya barang mewah itu dianggap sengsara. Dan dipandang sukses itu ketika memiliki barang-barang mewah. Padahal takaran sukses itu ketika urusan ibadah, keluarga dan bisnis bisa terselesaikan dalam 1 tarikan nafas.


Menerapkan Hidup Qona'ah dan Ridha Terhadap Takdir Allah

Qanaah adalah merasa cukup dengan apapun yang diberikan oleh Allah kepada kita. Orang yang qana’ah, InsyaAllah hidupnya akan tenang, karena dia tidak bernafsu untuk mendapatkan apa yang tidak dia miliki.

Permisalan, contohnya ke realita kehidupanku aja ya dear, hihihi.

Saat ini Qadarullah Allah belum menitipkan rejeki rumah untukku sekeluarga. Di satu sisi, terkadang dipandang orang terasa berat, sebab sudah memiliki banyak anak (kebanyakan berpikir 4 anak itu banyak... wkwkw), namun belum memiliki tempat tinggal sendiri. 

Wajar, orang berpendapat demikian. Berpindah-pindah rumah kontrakan 1 ke kontrakan lain, apa ngga sayang uangnya? Bukannya lebih baik untuk DP rumah? 

Sekali lagi, wajar pendapatnya demikian, sebab memang terkait riba ini, umat muslim masih harus lebih semangat mendakwahkannya. Tetapi, aku memang memilih untuk berusaha mentaati apa yang agamaku ajarkan. Karena aku yakin, semua hal di dunia ini bukan hanya tentang punya dan tidak, namun tentang keberkahannya. Dan, aku selalu berusaha mencari keberkahan tersebut, InsyaAllah.

Di satu sisi masih banyak hal yang bisa disyukuri terkait tempat tinggal. 

Pertama, selama ada tempat untuk berteduh dari panas dan hujan, bersyukurlah…

Kedua, Allah tidak mewajibkan kita memiliki tempat tinggal di dunia, namun sudah pasti Allah menetapkan dosa atas sikap kita yang melanggar perintahNya.

Ketiga, nikmati saja proses berpindah-pindah tempat, justru dapat memperpanjang tali silaturahmi. Pengalamanku, jadi banyak nambah saudara, MasyaAllah…


Ketiganya tersebut dapat menjadi penguat dan motivasi diri untuk senantiasa bersyukur dengan apapun yang Allah Titipkan pada kita. Bukan berarti pesimis ya dear…..

Keinginan untuk memiliki hunian sendiri pastinya ada dalam benak, namun mengusahakannya dengan cara yang indah dan diridhoi Allah itulah yang harus ditanamkan dalam diri. 

Bukan tentang kreditnya ya dear, tapi tentang akad kreditnya yang riba atau tidak. Karena, sekarang banyak juga penyedia layanan kredit anti riba, yang InsyaAllah bisa memudahkan kita memiliki barang tanpa khawatir ada unsur riba di dalamnya. 

Nah, ada bonus doa yang dulu dinasehatkan salah satu Ustadz yang sering aku datangi kajiannya.

Doa yang diajarkan Rasulullah ketika dihadapkan pada hutang setinggi Gunung Uhud

اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ 

Allahummak fini bi halalika ‘an haramika wa aghnini bifadhlika ‘aman siwaka

“Ya Allah! Cukupilah aku dengan rezekiMu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. Perkayalah aku dengan karuniaMu (hingga aku tidak minta) kepada selainMu.” 

(HR Tirmidzi)


Sekian tulisanku tentang 5 tips jitu lepas hutang riba. Semoga bermanfaat ya dear, serta semoga Allah Limpahkan keberkahan dalam hidup kita dan semoga Allah senantiasa memperbaiki keimanan kita. Aamiin.

Jazaakumullah khoiron. Barakallahu fiikum...


Referensi

1. Almanhaj

2. konsultasisyariah

3. nasihatsahabat




Related Posts

2 komentar

  1. Bismillaah...ya Allah semoga kita terbebas dari jeratan riba... 🤲

    BalasHapus
  2. Aamiin Ya Rabbal Aalamiin.... miss u mba eny ....

    BalasHapus

Posting Komentar