Travelling adalah salah satu healing terpopuler untuk sebagian orang. Pergi ke tempat wisata, atau ke tempat yang menarik, sesuai keinginan hati, pastinya menjadi pilihan tersendiri yang dirasa dapat sedikit mengurangi kegundahan bahkan kelelahan setelah berjibaku dengan segala rutinitas.
Memilih tempat tujuan yang tepat, rasanya perlu menjadi pertimbangan utama, supaya moment travelling pun menjadi sangat berkesan. Apalagi untuk keluarga yang membawa anak-anak yang masih berusia balita. Tempat yang nyaman, ramah anak dan aman tentunya menjadi prioritas utama.
Memanfaatkan Liburan Sebagai Moment Travelling Bersama Keluarga
Biasanya, moment liburan adalah moment yang digunakan untuk ber'travelling ria bersama keluarga, seperti yang aku lakukan bersama keluarga kecilku.
Kali ini, aku dan suami memutuskan untuk mengajak anak-anak naik bus, hanya untuk sekedar jalan-jalan keliling kota Semarang. Iya, aku anak Semarang, hehehe.
Namun, setelah terjadi konferensi meja bundar, :D, pada akhirnya keputusan jatuh pada BonBin alias Kebun binatang. Rasanya, tempat ini sering sekali dikunjungi waktu aku kecil, namun semakin kesini, aku justru lupa bahwa Semarang itu punya Bonbin. Saking menjamurnya tempat wisata murah yang bertemakan "tempat foto aesthetic".
Baiklah, akhirnya aku dan suami pun menggabungkan ide naik bus keliling kota dan pergi ke bonbin, menjadi ke Bonbin naik Bus Trans Semarang.
Pengalaman Pertama Naik Bus Trans Semarang
Jujurly, ini memang pengalaman pertamaku sekeluarga naik Bus Trans Semarang. Jadi, rasanya memang penuh semangat ketika berangkat, apalagi anak-anak ya…
Alhamdulillah, shelter Bus Trans tidak terlalu jauh dari rumah, jadi ini juga memudahkan.
Langkah pertama, adalah membeli tiket atau karcis terlebih dahulu.
Setelahnya, petugas akan menanyakan tujuan kita dan menginfokan apakah kita perlu transit atau tidak.
Alhamdulillah tempat duduk yang nyaman, disertai AC dan juga tempat sampah membuat penampakan bus ini jauh sangat berbeda dengan bus jaman dahulu. Kemudian, aku juga merasa lebih aman membawa balita dalam gendongan, sebab ruangan terasa longgar dan tidak gerah.
Perjalanan kami berawal dari shelter Dinar Mas, Meteseh, kemudian menuju ke arah simpang 5 dan kami transit disana.
Terdapat beberapa koridor yang di setiap koridornya adalah tempat tujuan penumpang. Setelahnya, kembali kami naik bus kedua untuk perjalanan menuju ke Mangkang, tujuan akhir kami. Bus yang dinaiki pun berbeda dengan bus awal, yaitu berwarna merah, yang awal tadi berwarna biru. Perubahan mimik wajah sudah mulai terlihat pada anak-anak nih…. Si kakak mulai menyenderkan kepalanya di bahu Bunda, dan si mas yang qadarullah tidak kebagian tempat duduk pun harus berdiri menyender pula pada kaki sang ayah. Iya, bus yang kami tumpangi lumayan penuh kala itu.
Walaupun ketika naik bus dari Simpang 5 menuju Mangkang tadi cukup penuh, namun ada yang menarik perhatianku, yaitu ketika aku masuk sambil menggendong balita dan menggandeng putriku, sontak ada perempuan muda yang langsung berdiri sigap dan memberikan tempat duduknya untukku. Kru dari bus juga memberikan peringatan untuk mendahulukan ibu-ibu yang menggendong bayinya, ibu hamil, dan juga lansia. Ta hanya kru bus saja ya dear, namun sejak awal naik, himbauan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dan mendahulukan penumpang seperti penjelasanku diatas tadi memang terus digaungkan. Wah wah wah, ini terasa sekali perbedaannya dengan naik bus jaman dulu.
Sampai di Kebun Binatang, Mangkang, Semarang
Turun dari bus, Alhamdulillah sudah sampai gerbang utama Bonbin, namun untuk masuk masih dibutuhkan berjalan beberapa meter lagi.
Sebelum memesan tiket, pas sekali dengan adzan dhuhur, akhirnya suami dan putraku menyempatkan diri untuk sholat terlebih dahulu yang kebetulan letak Mushola'nya dekat dengan loket. Sedangkan aku dan putriku memilih untuk melaksanakan sholat ketika sudah di dalam lokasi saja, mengapa? Karena selain sudah antri, tempat wudhu'nya terbuka, jadi memang kurang nyaman untuk perempuan.
Setelah antri membeli tiket masuk, akhirnya anak-anak pun mulai kembali bersemangat setelah terasa lemas di perjalanan yang memang cukup jauh jaraknya dari rumah kami. Apalagi, ada iming-iming berenang yang memang sudah mereka nantikan.
Nampak suasana ramai sekali siang itu, memang hari libur, jadi wajar ya sobat galery..
Masuk ke arena bonbin, belum bertemu dengan binatang apapun, namun ada yang baru sepertinya, yaitu wahana bermain seperti wahana bermain anak-anak yang biasanya di Mall-mall gitu. Kebetulan, kami tidak masuk dan lebih memilih segera menemui binatang-binatang yang ada disana.
Binatang pertama yang kami temui adalah kumpulan jenis-jenis burung. MasyaAllah, anak-anak sangat antusias ingin tahu ada burung apa saja disana. Kemudian, lanjut ke kura-kura, iguana dan juga ada burung unta. Kemudian, berjalan keluar area tersebut, kami bertemu dengan beruang, dan hewan berkaki empat lainnya, seperti kerbau, rusa, kancil, dan juga ada unta. Nah, anak-anak lumayan terpukau nih sama unta, apalagi bisa memberi makan si unta tersebut…
Melanjutkan perjalanan, kemudian kami bertemu dengan gajah, yang di dekatnya terdapat wahana pertunjukan binatang. Namun, kami tidak memasuki wahana tersebut. Kembali meneruskan perjalanan menyusuri area kebun binatang dengan berjalan kaki, sepanjang perjalanan, kami bertemu dengan kereta dan juga motor ATV yang juga bisa menjadi pilihan pengunjung untuk berkeliling BonBin.
Memasuki Area Kolam Berenang
Sampailah pada wahana kolam berenang yang letaknya di ujung menuju musholla dan jalan keluar. Untuk masuk ke wahana ini, ada biaya lagi, yaitu 10.000/ orang. Terdapat 2 kolam, yang pertama khusus untuk anak-anak, dan kolam kedua dengan kedalaman 1,5 meter. Di dalam area ini juga sudah terdapat kantin, jadi tidak perlu keluar area jika membutuhkan makan/ minum. Cukup lama, kami menghabiskan waktu disini. Hmmm, anak-anak sangat betah "keceh" alias bermain air, meski ya hanya bermain air saja karena belum bisa berenang, hihihi. Apalagi ditambah fasilitas "ember tumpah" yang mayoritas disukai anak-anak. Kurang lebih 2 jam lebih kami menghabiskan waktu di dalam area kolam berenang.
Setelahnya, kami pun bergegas mengingat hari sudah mulai sore, dan untuk wahana kolam berenang, sudah ditutup pukul 16.00. Fyi, ada sedikit kekecewaan pada tempat ini terkait penyediaan tempat wudhu dan kamar mandi yang ada pada mushola. Sebab, disaat pengunjung teramat ramai, air justru tidak menyala, sehingga kami harus wudhu di dalam kamar mandi yang jujur saja, lumayan kotor. Mungkin ini bisa menjadi perhatian dari pihak Kebun Binatang Mangkang, supaya pengunjung lebih nyaman karena termasuk hal yang urgent ya.
Lanjut lagi, kami berjalan menuju pintu keluar. Sepanjang menuju pintu keluar, ada beberapa pedagang seperti sandal, baju, mainan, atau cinderamata lain yang menarik perhatian. Namun, kami juga tidak berbelok ke satupun pedagang disana, mengapa oh mengapa? Bundanya sudah mulai merasa kelelahan karena kembali menggendong dan berjalan kaki, sedangkan sang ayah menenteng tas yang berisi baju basah, terbayang beratnya ya dear… sedangkan pintu keluar menuju gerbang utama Bonbin masih lumayan jika ditempuh dengan berjalan kaki. Apalagi, ternyata kami pun masih harus menyeberang dan menuju ke terminal Mangkang yang letaknya kurang lebih ratusan meter dari seberang BonBin.
Memang ya, akhirnya terasa kalau orang-orang jaman dahulu itu bisa dibilang kuat ya, mungkin karena sering dan terbiasa berjalan kaki, sedang jaman now, rasanya ke warung deket rumah aja, tinggal ngegas motor. Hmmm, perjalanan pulang kali ini sudah terasa lelahnya…
Naik Bus Menuju Pulang ke Rumah
Alhamdulillah akhirnya masuk juga ke bus menuju pulang ke rumah. Bus kali ini masih belum banyak penumpang, bahkan bisa dibilang masih sangat lega. Aku dan putriku memilih duduk di dekat pintu supaya lebih mudah ketika turun. Sepanjang perjalanan, mata pun rasanya ikut sayup-sayup, namun masih enggan untuk tidak menikmati perjalanan. Mengingat emak yang satu ini sudah jarang bangeet bepergian jauh, hihihi. Jadinya, biar tau deh jalan-jalan di Semarang, walaupun dulu pernah bekerja keliling kota Semarang, tapi ya kurang lebih 11 tahun berlalu, mana ingat lagi ya dear, :D.
Untuk kali ini, kami tidak lagi transit di Simpang 5 namun di shelter Karangayu. Alhamdulillah bus setelahnya juga terlihat lega, jadi perjalanan terasa nyaman hingga tujuan akhir yaitu shelter Bukit Kencana Jaya. Kami sampai kurang lebih pukul 18.30.
Lelah, Namun Berkesan Pergi ke Bonbin Naik Bus Trans Semarang
Sesampainya di rumah, anak-anak memang terlihat lelah, namun ada banyak cerita yang mereka obrolkan setelahnya. Tentang berbagai jenis binatang yang mereka temui di sana, pun dengan cerita ketika berenang dan pengalaman naik bus.
Travelling bagi kami bukan hanya sekedar jalan-jalan high budget, namun kebersamaan serta memberikan pengalaman baru rasanya dapat menumbuhkan kesan di hati anak-anak.
Semoga lain kali, diberikan kesempatan untuk kembali ber'travelling ke tempat-tempat yang memberikan banyak pelajaran dan cerita indah untuk anak-anak. Aamiin. Semoga para pembaca juga ya….
Posting Komentar
Posting Komentar