headerblog

Kata-kata Bijak Untuk Diri Sendiri

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Bismillah


Alhamdulillah sudah sampai di judul kelima yaitu tentang Kata-Kata Bijak untuk Diri Sendiri di #14daysBlogspediaChallenge. MasyaAllah, pengalaman yang sangat luar biasa buat aku, iya aku yang amat-amat amatir ini. Lumayan deg-degan pas awal memutuskan untuk ikut, karena ya selain pengalaman pertama buat aku, jam terbang apa kabar hihihi. 

Tapi, rasa khawatir, takut, ngga percaya diri dan yang lainnya itu hempaaaskan dulu ya cantiiik… Pokoknya semangaaat no satu. 

Tentang kata-kata bijak untuk diri sendiri

Hmmm, judul ini menurut aku lumayan spesial nih, why? Karena ini tentang menyemangati diri sendiri yang memang kalau ngga dipaksakan itu terkadang kita sering kebawa mood, apalagi cewe ya, sering ngga jelas perasaannya, tetiba melow, tetiba sedih, tetiba seneng… yaaa, itulah wanita dengan segala keunikannya.

Mulai dari mana dulu nih dear, help me dong help me…. :D

Karena ngomongin tentang diri sendiri, jadinya agak kebingungan untuk startnya dari mana hihihi. 

Hmmm, Bismillah..aku awali dari mengenali diri sendiri terlebih dahulu, cita-cita apa yang ingin digapai, bagaimana menghadapi ujian dalam perjalanannya, dan kata-kata bijak yang dibutuhkan untuk terus memotivasi diri. Cuuuss yuuk…


Mengenal Diri Sendiri

Nah, siapa disini yang belum kenal sama dirinya sendiri? :)

Kalau aku, aku merasa aku ini orangnya kurang percaya diri, kurang bisa mengungkapkan sesuatu ke orang lain, kurang supel (maybe), introvert, apalagi ya? Bingung memang menilai diri sendiri.

Intinya adalah setiap manusia ada kekurangan ada kelebihan masing-masing, jadi memang kita harus pandai-pandai mengolah hati, mengatur mood, dll. Gimana caranya? Yang pasti, yang tau adalah diri kita sendiri.

Jadi, mengenali diri sendiri dulu memang penting supaya kita juga tau cara mentreatment diri kita sendiri. Banyak faktor ya mengapa ada orang yang supel, terlihat ceria terus, bisa jadi support system orang lain, percaya diri, dan sebagainya itu. Pertama, bagaimana ia tumbuh, pola asuh, circle keluarga, circle pertemanan, beberapa perjalanan hidup, trauma, semua pada akhirnya bisa mempengaruhi jati diri kita.

Apakah kita perlu menyalahkan yang lalu-lalu? Apakah masih bisa diubah? Menyalahkan masa lalu hanya akan menguras energi positif yang ada dalam diri kita, sebab, waktu tidak akan pernah kembali ya dear, ia akan terus berjalan maju. Jadi, Qadarullah saja, tidak ada sesuatu yang sia-sia yang Allah berikan untuk kita. 

Masa lalu kelam pun, sesungguhnya juga memberikan pelajaran yang sangat berarti koq, yang penting selalu berikhtiar untuk terus memperbaiki.

Nah, kalau udah kenal sama diri sendiri, sebenarnya apa sih harapan untuk diri sendiri? 


Cita-cita atau Harapan untuk Diri Sendiri

Ngobrolin cita-cita, mau sedikit flashback nih. Dulu, pas jaman Sekolah Dasar, ada tuh tukeran buku diary sama temen-temen, yang isinya nama, kelas, hobi, cita-cita, mafa (makanan favorit), mifa (minuman favorit) , wafa (warna favorit)... yang tau pasti udah usia 35 sekian nih :D, nah pas di bagian cita-cita, aku selalu nulis insinyur pembangunan. MasyaAllah keren banget kan cita-citaku? Walaupun pada masa itu, aku kurang paham jadi insinyur pembangunan tu gimana.

But, namanya anak-anak seusia itu ya, palingan asal pernah denger aja, asal tulis juga. Terus cita-cita berubah setelah aku masuk ke usia menuju remaja, pun ketika masuk usia dewasa. Harapanku kala itu, aku jadi wanita karier yang punya banyak anak. 

Alhamdulillah, banyak anaknya dikabulkan Allah, tapi tidak dengan wanita kariernya ya dear :D. Banyak anak koq cita-cita? Iya, karena aku anak tunggal dan kedua orang tua Qadarullah berpisah. Kemudian aku diasuh oleh keluarga dari bapak, nah karena kecil sendiri di rumah, jadi aku sering merasa kesepian, main sendiri itu kurang asyik, menurutku. 

Sebab itulah, aku mempunyai keinginan memiliki banyak anak, supaya apa? Supaya rumah selalu ramai, walaupun sekarang untuk menyikapi keramaian itu aku masih harus banyak belajar bersabar, huhuhu. Forgive me ya anak-anak baikku, tapi Bunda seneng koq denger ramainya kalian, yang pastinya cuma bisa dinikmati di masa kanak-kanak kalian.

Kalau udah menuju remaja, udah ngga seramai sekarang ya. Tuuuh, nulis aja sedih… sehat-sehat ya anak-anakku. Aamiin. 

Balik ke cita-cita ya. Sekarang, kalau ditanya cita-cita dan harapanku apa, yang pasti sudah berubah, seiring dengan perjalanan hidup yang sudah banyak mengalami perubahan juga.

Cita-citaku sekarang, kalau untuk keluarga kepingin punya keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, serta memiliki anak-anak yang solih solihah, yang kelak tidak pernah lupa mendoakan aku ketika raga aku sudah ngga ada di samping mereka lagi. Duh, sedih ah kalau ngomongin itu..

Cita-citaku yang lain, pastinya ingin sukses dunia dan akhirat. Rezekinya berkah dan melimpah, hidup tanpa hutang, apalagi hutang riba, sereeeem, kalau bisa jangan ya dear…

Keinginan terbesar jika dilebihkan urusan dunia, bisa berbagi lebih banyak untuk yang membutuhkan. Mari Aamiin kan sama-sama yuuuk :). Semoga yang membaca juga dilebihkan rezekinya yaa. Aamiin.

Cita-cita yang pertama menurutku justru yang paling berat, sebab untuk menjadikan anak-anak kita solih dan solihah bukan perkara mudah. Selayaknya kita yang sudah menuju tua ini, ketika berjalan menuju ketaatan saja terseok-seok, maka itupun bisa terjadi pada mereka, anak-anak kita. Hanya kencengin doa, ikhtiar dan kesabaran saja yang bisa kita lakukan. 


Menghadapi Ujian

Seperti layaknya jalan, tidak selalu mulus dan lurus. Inilah yang terjadi dalam kehidupan setiap manusia, mengalami yang namanya ujian. Tidak menutup kemungkinan dalam menggapai cita-cita, kita menghadapi berbagai ujian.

Lelah ngga sih? Ada masa dimana kita memang kelelahan koq, tapi kan memang ini dunia, tempat kita berlelah-lelah. Dikatakan beristirahat adalah ketika salah satu kaki kita menginjakkan tempat istirahat terindah, yaitu Syurga. Jadi ya ngga apa-apa lelah, you're not alone, semua mengalami koq.

Nah, tantangan terberat kita adalah ketika kita dihadapkan pada ujian-ujian ini. Karena rasa tidak sabar itu pasti ada, rasa marah, dan kelelahan seperti yang kita bicarakan diatas tadi.

Semisal nih, capek ngurus rumah dan anak, masih belum diberikan lebih dalam urusan materi, ada ujian dari orang-orang terdekat yang rasanya ini koq pada ngga bisa ngertiin aku sih.

Numpuk banget pokoknya.

Pasti, seringnya keadaan "kurang mengenakkan" itu seperti beban, ketika kita yang menjalankan, merasa itu adalah beban. Tapi itu akan menjadi nikmat ketika kita bisa memaknai itu semua adalah nikmat dan rezeki.

Tapi gimana caranya?

Pas raga capek ngurus anak, sesegeralah beristighfar, lebih bagus ambil wudhu, pandangi anak-anak kita yang sehat, tidak kurang suatu apapun, InsyaAllah, dengan begitu kita bisa lebih tenang. Berpikir, bahwa tidak semua orang Allah titipi rezeki anak, dan Allah percayakan itu untuk kita.

Itu soal anak, soal ekonomi misalnya, kita masih diberi ujian ekonomi yang pas, belum lebih, masih diberi ujian hutang yang belum lunas. Bawaannya pingin apa nih kalau pas capek ingat beginian?

Marah apa marah? Nangis apa nangis? :D

Seperti halnya diatas, ambil wudhu dan segeralah beristighfar, kemudian lihat orang-orang yang ada di bawah kita. Dengan begitu, biasanya rasa syukur kita akan menjadi lebih sederhana. 

Alhamdulillah masih ada tempat tinggal yang bisa untuk berteduh dari panas dan hujan. Ada sesuap nasi yang masuk ke perut, ada pakaian yang layak, dan….yang paling penting adalah ada nafas yang masih bisa kita hembuskan, mata yang masih bisa melihat, dan semua organ yang berjalan dengan normal.

Manusia memang biasanya fokus pada sedikit kekurangan, dan bisa mengabaikan berjuta-juta nikmat, iya itu termasuk aku, yang bisa nulisnya tapi belum tentu bisa istiqomah prakteknya, huhuhu.

Manusiawi ya dear, tapi mari saling mengingatkan supaya kita tetap menjadi hamba-Nya yang senantiasa bersyukur. Aamiin.

Ngomong-ngomong soal saling mengingatkan, pas bangeet ini masuk ke part kata-kata bijak untuk diri sendiri, seperti judul yang aku tulis kali ini, semoga yang menulis dan membaca sama-sama termotivasi. Aamiin


Kata-kata Bijak Untuk Diri Sendiri

Siapin alat tulis dulu boleh yuk dear..

Apa aja nih, simak di bawah ini ya :


  • Sholat di awal waktu
  • Setiap ingin melakukan apapun, ingatlah bahwa tujuan utama hanyalah menggapai Ridho Allah
  • Perbanyak bersyukur, dan jangan mudah mengeluh
  • Terus berprasangka baik pada Allah, pada apapun dan siapapun 
  • Sudah beristighfar hari ini? Jangan lupa Istighfar ya
  • Jaga lisan ya, dari berkata buruk apalagi yang menyakiti orang lain
  • Tumbuhkan semangat berbuat kebaikan
  • Tumbuhkan semangat melakukan sesuatu yang kita sukai (yang baik dan bermanfaat tentunya)
  • Bermimipilah yang tinggi dan besar, berdoa dan semangat berikhtiar untuk menggapainya
  • Jangan lupa untuk menyisihkan rezekimu untuk yang lebih membutuhkan, meski engkau masih dalam kondisi yang sempit sekalipun
  • Jangan lupa mendoakan kebaikan untuk orang-orang yang kamu sayangi, orang-orang yang menyayangimu, yang telah banyak membantumu, orang-orang di sekitarmu, bahkan yang menyakitimu
  • Ingatlah bahwa ada balasan & pahala di setiap kebaikan, ada balasan & dosa di setiap keburukan
  • Jangan semuanya masuk ke pikiran ya, belajar untuk memilah mana yang urgent harus dipikirkan, mana yang bisa dikesampingkan dulu

Itu tadi diatas beberapa kata motivasi dari aku, semoga bisa menyentil aku yang masih banyak kekurangan, dan semoga bisa bermanfaat untuk semua yang baca tulisan ini. 

Alangkah lebih baik jika tulisan tersebut diatas dicatat dengan rapi/ di print dan ditempel di tempat yang sekiranya mudah untuk kita membacanya setiap saat.

Karena jika hanya disimpan di dalam kepala, yakin bisa diingat terus? :)

Biasanya isi kepala ibu-ibu ini kan sudah penuh ya? Ya suami, anak-anak, rumah, belum lagi ada problem yang datang dari luar keluarga inti. Semuanya dimasukkan, akhirnya baper sendiri. Penting juga untuk memanage mana yang urgensi dulu mana yang harus dikesampingkan, seperti poin terakhir diatas ya.

Tapi, untuk memanage yang demikian, butuh proses juga koq. 

Intinya memang, kita harus pandai mengolah hati, terlebih yang pertama adalah meminta kepada Sang Empunya hati supaya kita diberikan kemudahan dalam menjalani peran apapun.

Baiklah dear, itu tadi diatas beberapa pembahasannya. Ingat ya, bahwa komunikasi yang baik dengan pasangan juga sangat dibutuhkan untuk menjadi support system terbaik. Ada lho tips-tips meluluhkan hati pasangan, yuuk cuss intip di www.mygalerytha.com, di tulisan aku sebelumnya.

Semoga kita semakin hari bisa menjadi pribadi yang lebih baik, lebih bersemangat, lebih ceria, setelah membaca poin-poin dari kata-kata bijak untuk diri sendiri. Semoga bermanfaat, dan saling mendoakan dalam kebaikan ya dear..


Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh




Related Posts

There is no other posts in this category.

Posting Komentar