Di era yang serba modern saat ini, kata personal branding, rasanya memang dibutuhkan dalam mendukung sepak terjang kita dalam menjalani peran sebagai penggiat sosial media.
Apa sih personal branding? Seberapa penting untuk kita?
Apa Itu Personal Branding?
Dalam salah satu buku berjudul Personal Branding for Dummies, karya Susan Chritton, menjelaskan bahwa personal branding adalah reputasi diri yang menggambarkan tentang karakter seseorang.
Tujuan pembentukan personal branding ini untuk menunjukkan diri yang penuh potensi positif guna mendapatkan kepercayaan, membangun kredibilitas, dan membangun koneksi dengan orang lain.
Seseorang yang berhasil membangun personal branding dengan baik, tentunya akan lebih mudah dikenal dan dikenang dengan positif. Sehingga, sudah merupakan suatu keharusan bagi kita untuk menciptakan personal branding yang dapat mengupayakan diri agar semakin bersinar dalam sisi positif.
Mensyukuri Diri
Sebelum menelisik lebih jauh tentang siapa diri ini, apa saja potensi diri. Yang pertama harus dilakukan adalah senantiasa bersyukur atas apa yang Allah berikan pada diri ini. Allah menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan bukan? Jadi kita harus pandai-pandai mensiasati kekurangan diri agar kekurangan tersebut bukan menjadi sesuatu yang membuat diri terpuruk. Dan menjadikan kelebihan sebagai sarana mengepakkan sayap ke hal-hal yang positif.
Dengan hati yang dipenuhi rasa bersyukur, vibes positif akan muncul, sehingga akan lebih mudah pula untuk menggali bakat, potensi, minat, hobi yang memang sudah ada di dalam diri. Seperti contoh, seorang youtuber, public speaker, selebgram, politisi, dan lain-lain.
Jadi, personal branding itu hanya milik orang-orang tertentu? Tentu tidak ya dear, sebab setiap orang hakekatnya memiliki personal branding. Personal branding tersebut secara alami menempel pada diri setiap orang, baik secara fisik maupun value.
Secara umum, personal branding adalah bagaimana cara kita memperkenalkan diri kepada publik. Dengan kata lain, personal branding itu, bagaimana seseorang mengembangkan potensi, ketrampilan diri (skill), perilaku (behavior), dan memahami nilai unggul (value) apa yang ingin dilakukan ata dicapai dalam diri.
Komponen Personal Branding
Terdapat 2 komponen dalam personal branding, yaitu komponen utama dan komponen pendukung
Komponen Utama
Value
Adalah nilai unggul yang ada pada diri kita. Ada yang sejak awal sudah menyadari value yang ada pada dirinya, namun ada pula yang membutuhkan proses dalam menemukan dan memaksimalkan value tersebut.
Skill
Setiap orang pasti memiliki skill, dan yang diperlukan adalah kesungguhan dalam mengasah skill tersebut. Jangan juga terpaku pada kekurangan diri, seperti yang sudah aku sampaikan diatas ya dear.
Behavior
Komponen Pendukung
Appearance
Penampilan akan sangat menunjukkan bagaimana diri kita sesungguhnya
Uniqueness
Mari mencoba menemukan keunikan dalam diri yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Authentic
Jadilah diri yang otentik, yang tidak dibuat-buat sebagai identitas original diri kita yang paling khas
Jenis Personal Branding
Alami
Yang dimaksud alami disini adalah seseorang yang sudah menemukan personal branding tanpa disadarinya.
Buatan (By Design)
Adalah seseorang yang memang dengan sengaja membentuk personal branding untuk mencapai sesuatu.
Tujuan Personal Branding
- Memperkenalkan dan mempertajam citra diri seseorang
- Memudahkan orang lain untuk mengingat kita
- Memudahkan untuk menentukan pilihan
- Memfokuskan diri pada apa yang ingin dicapai
Dari penjabaran diatas, aku tuliskan beberapa contoh yang sudah berhasil membangun Personal Branding
- Atta - Youtuber
- Asma Nadia - Penulis
- Emha Ainun Najib - Budayawan
- Raditya Dika - Komika
- Muhammad Riyadoh - Creative Personal Branding
Lalu, bagaimana diri ini membangun personal branding?
Menemukan Bakat Dalam Diriku
Sejak kecil, hobi yang kental menempel dalam diri, adalah membaca dan menulis. Anak 90'an pasti inget banget rasanya pinjam buku di persewaan buku yang didirikan oleh perorangan.
Apalagi dikala liburan menyapa, hari-hariku dipenuhi dengan membaca buku, entah itu komik, serial manis, ataupun serial horor. Di sisi lain, sejak usia SD kelas 4, aku sudah getol menulis cerpen yang tersimpan rapi pada buku pribadiku. Biasanya ceritanya terinspirasi dari kisah teman atau kisahku sehari-hari.
Namun, seiring dengan perjalanan hidup yang berliku, haha. Akhirnya, hobi tersebut pun luntur karena memang tidak ditekuni secara sungguh-sungguh.
Alhamdulillah, saat ini Allah mempertemukanku dengan orang-orang hebat yang menghantarkanku menekuni hobi yang sekian tahun telah terkubur. Ya, hobiku adalah menulis.
Kembali menulis, menuangkan rasa, dan juga isi kepala.
Suatu kesempatan yang memang sejak dulu aku impikan. Dapat menulis dengan lebih baik, dengan landasan ilmu tentunya, sehingga lebih terarah, karena masuk pada kelas menulis yang diampu oleh coach hebat. Dari sinilah, aku mulai merajut mimpiku menjadi seorang penulis.
I'am a Mom Blogger Now
Saat ini, aku menyebut diriku adalah Mom Blogger, seorang ibu rumahtangga yang sedang bergelut dengan dunia blog. Alhamdulillah, menjadi blogger adalah salah satu impian yang paling disetujui sang suami, ya…memang ridho suami'lah yang paling aku butuhkan dalam melakukan hal apapun, selain yang pertama adalah ridho Allah.
Menjadi blogger itu, menurutku sangat menyenangkan. Karena, dapat menyalurkan hobi yang bermanfaat. Menulis dengan berbagai macam tema, atau bahkan mencari tema yang sedang viral, atau menentukan tema yang sedang dicari pembaca. Tentunya, ini menjadi tantangan tersendiri untuk ibu rumahtangga yang sehari-hari'nya bergelut dengan seisi rumah.
Mau tidak mau, wawasan pun harus ditambah, salah satunya dengan sering membaca. Seperti kata pepatah bahwa buku adalah jendela dunia, maka dari buku'lah, aku mendapat banyak informasi, kisah, bahkan semakin menambah perbendaharaan kata.
Bagiku, menulis seperti menasehati diri sendiri. Karena di setiap tema sebuah tulisan, selalu ada hikmah yang tertanam, selalu ada kebaikan yang bisa dipetik. Sebab, kehidupan ini setiap hari'nya adalah tentang berproses, belajar dan berikhtiar memperbaiki.
Hal penting juga yang harus aku ingat adalah alasan utamaku menekuni dunia blog ini. Ta salah ya, jika coach menempatkan BIG WHY pada awal-awal pembelajaran kami. Karena ketika di tengah perjalanan, ternyata semangat mulai mengendur, bisa kembali membuka halaman tentang BIG WHY.
Menjadi Mom Blogger, dimana menemukan pengalaman serta mendapatkan banyak ilmu dengan banyak orang. Menemukan self healing terbaik disaat emak-emak yang berkutat dengan kegiatan yang itu-itu saja sering merasa down, bosan, lelah, dan jenuh.
Membuka lembaran untuk menyusun huruf demi huruf dengan penuh rasa, membuat hati menjadi lega, terlebih ketika apa yang ditulis itu adalah sesuatu yang sangat bermanfaat. MasyaAllah, rasanya luar biasa.
Namun, sebagai manusia, rasanya segala kemungkinan bisa terjadi, seperti halnya semangat yang mungkin mulai menurun tadi. Bagaimana tips supaya tetap bersemangat?
Selalu Mengingat Tujuan Awal Menjadi Blogger
Bahwa tujuan awal menjadi penulis adalah menebarkan kebaikan melalui tulisan, berbagi kisah, rasa dan pengalaman yang mungkin dapat diambil hikmahnya oleh pembaca.
Merasa Haus Akan Ilmu
Ketika kita merasa haus akan ilmu, maka semangat untuk belajar itu InsyaAllah akan selalu ada. Karena, kita ingin sekali mendapatkan sesuatu yang baru lagi, dan lagi.
Jangan Cepat Puas
Jika hati merasa puas dengan hasil yang dicapai, biasanya timbul rasa enggan untuk memulai hal baru lagi. Karena merasa sudah cukup dengan hasil kerja kita.
Berkumpul Dengan Komunitas yang Sejalan
Berkumpulnya dengan para blogger lainnya, rasanya memang menjadi penyemangat tersendiri. Apalagi mereka yang dengan tlaten merawat rumah blog mereka alias rajin update tulisan. Dari situ, biasanya kita pun akan tersentil dan kembali bersemangat
Semoga label Mom Blogger yang saat ini tersemat dalam diri, senantiasa bisa membawa perubahan kebaikan untuk diri ini, dan semoga dapat istiqomah menebar kebaikan meski sebesar biji zarah.
Posting Komentar
Posting Komentar